Rabu, 29 April 2015

Pengabdian sang Abdi Dalem Keraton (Yogyakarta)

Sebelumnya perlu diketahui Abdi Dalem merupakan orang yang mengabdikan dirinya kepada keraton dan raja dengan segala aturan yang ada. Abdi dalem berasal dari kata "abdi" yang merupakan kata dasar dari mengabdi dan “dalem” yang artinya internal. Abdi dalem sendiri terbagi menjadi dua, yakni Abdi Dalem Kaprajan dan Abdi Dalem Punakawan. Abdi Dalem Kaprajan memiliki derajat atau kasta lebih tinggi dibanding Punakawan. Jumlah Abdi Dalem Kaprajan juga tidak begitu banyak dengan Abdi Dalem Punakawan yang mencapai ratusan. Secara tugas mereka tetap sama-sama mengabdi kepada pihak keraton.

Para Abdi Dalem Keraton 2001
Hal yang membuat terkesan adalah pengabdian mereka, mereka mengabdi kepada keraton dengan tulus dan iklhas. Tidak mementingkan gaji maupun bonus-bonus. Kami pernah membaca buku, di buku tersebut tertera kalimat yang berkata “Sampai akhir hayat, saya ingin mengabdikan diri dengan keraton. Meski saya hanya mendapat gaji dari Rp7.000 hingga Rp15.000/per bulan, namun saya tetap bangga jadi Abdi Dalem”. Dari kalimat tersebut dapat diartikan bahwa menjadi Abdi Dalem adalah perwujudan suatu kebanggaan. Karena tidak semua orang yang bisa menjadi seorang Abdi Dalem.

Kami menangkap sebuah pelajaran dalam set film ini. Kita ibaratkan manusia itu adalah Abdi Dalem, sedangkan Sultan bisa kita ibaratkan sebagai Tuhan. Marilah kita renungkan, apakah diri kita sudah memberikan yang terbaik untuk Tuhan ? Belum tentu, harus saya akui manusia di dunia ini semuanya berdosa termasuk saya. Lalu, mari kita ibaratkan lagi apabila Sultan itu adalah keluarga kita maupun lingkungan sosial kita. Apakah kita sudah memberikan segala sesuatu yang terbaik sebagai bentuk wujud kasih kita kepada keluarga dan lingkungan kita ? Tanpa imbalan sedikit pun ?


              Dari adegan ini saya belajar, meskipun kita tidak jauh dari dosa dan benci, marilah kita belajar untuk menerima dan bangkit kembali. Untuk menjadi yang terbaik bukan berarti menyimpan dendam dan membenci, tapi belajar untuk memberi kasih tanpa menuntut, meskipun itu berarti kita harus memberi kasih kepada musuh maupun kepada orang-orang yang telah kita lukai.

0 komentar:

Posting Komentar