Wilayah Asia Tenggara terdiri dari Asia Tenggara Daratan dan Asia Tenggara Kepulauan. Asia Tenggara Daratan terdiri dari Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam. Sedangkan Asia Tenggara Kepulauan terdiri dari Indonesia, Filipina, Singapura, dan Brunei Darussalam. Sementaraitu Malaysia termasuk Asia Tenggara Daratan tetapi juga masuk wilayah Asia Tenggara Kepulauan. Hal ini disebabkan karena negeri itu memiliki wilayah Asia Tenggara Kepulauan (Malaysia Timur/Sabah dan Serawak).
Pembentukan Asia Tenggara Daratan dan Asia Tenggara Kepulauan berlangsung pada masa Paleolithikum. Sebelumnya, Asia Tenggara Daratan dan Asia Tenggara Kepulauan itu bersatu. Hal ini dapat dilihat adanya sungai-sungai di Jawa Barat, Sumatera bagiuan timur dan Kalimantan Barat yang bermuara di Laut Cina Selatan, serta adanya persamaan flora dan fauna antara Asia Tenggara Daratan dan Asia Tenggara Kepulauan. Namun setelah masa Palelithikum maka es kutub mencair dan permukaan laut naik sehingga sebagian Asia Tenggara tergenang air laut, maka muncullah Asia Tenggara Kepulauan. Sejak itu bentuk Asia Tenggara berubah menjadi Asia Tenggara Daratan dan Asia Tenggara Kepulauan.
Asia Tenggara Daratan dan Asia Tenggara Kepulauan saling dihubungkan oleh lautan-lautan atau selat-selat penting. Selat Malaka dan Selat Sunda sebagai pintu gerbang utama di sebelah barat. Sedang Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Laut Maluku, dan Laut Sulu sebagai daerah-daerah perairan pokok yang menghubungkan Asia Tenggara Daratan dan Asia Tenggara Kepulauan , serta penghubung antar pulau di Asia Tenggara Kepulauan.
Jika dilihat dari keseluruhannya, tampaklah betapa pentingnya daerah perairan antara Taiwan (Formusa) dengan kepulauan Indonesia. Tampak pula bahwa urat nadi Asia Tenggara itu terdiri dari Selat Malaka, Selat Sunda, Laut Cina Selatan, merupakan jalan perdagangan international sejak sebelum kedatangan orang-orang Cina maupun India.
Sedangkan mengenai posisi Laut Dalam seperti Laut Jawa dan Laut Maluku, ternyata merupakan laut penghubung antar pulau sehingga pulau-pulau yang mengelilinginya sebagai suatu kesatuan hidup. Karena itu, masuk akal juga bahwa Laut Jawa oleh Prof. Moh. Yamin disebut juga Laut Nusantara, sebab sebagai daerah penghubung penting antar kepulauan Indonesia.
Sebenarnyha Asia TenggaraDaratan dan Asia Tenggara Kepulauan itu juga merupakan suatu kesatuan hidup. Bangsa-bangsa di Asia Tenggara Daratan berulang-ulang bergolak karena tekanan-tekanan serta serangan-serangan bangsa-bangsa ganas atau bangsa barbar (nomad) dan Awsia Tengah. Dalam masa Pergolakan itu, bangsa-bangsa yang mendiangi Asia Tenggara Daratanbergeser ke arah selatan dan terjadilah perpindahan bangsa-bangsa secara besar-besaran dari utara ke selatan.
Gerak utara-selatan itu dapat ditemukan dalam sejarah umat manusia di Asia Tenggara, yaitu:
- Perpindahan bangsa-bangsa Austronesia pada umumnya kepulauan daerah selatan Asia.
- Perpindahan bangsa Indonesia dari Yunan ke kepulauan Indonesia.
- Desakan-desakan bangsa Birma di Myanmar, bangsa Thai dari utara ke Malaysia.
- Perpindahan bangsa Cina ke Asia Tenggara Daratan maupun ke Asia Tenggara Kepulauan
Berdasarkan bukti-bukti tersebut, jelas bahwa arah migrasi bangsa-bangsa ke arah selatan itu, bermuara di Indonesia sebagai daerah tepi dari pada Asia Tenggara, seolah-olah menjadi ujung perantauan bangsa-bangsa dari utara sehingga warna kulitnya beraneka ragam (dominan coklat). seperti halnya Amerika Serikat, tempat pelarian bangsa-bangsa, tetapi dapat bersatu, demikian juga Indonesia. namun Indonesia lebih majemuk, sehingga kondusif untuk pecah, karena itu warganya selalu berusaha menjaga persatuan dan kesatuan.
(Asia Tenggara Zaman Pranasionalisme/ A. K Wiharyanto)
(Asia Tenggara Zaman Pranasionalisme/ A. K Wiharyanto)
0 komentar:
Posting Komentar